Friday, December 17, 2010

perjuangan cinta seorang wanita

Memperjuangkan cinta bagi seorang perempuan adalah keputusan yang sulit. Di sana dibutuhkan keberanian yang berlipat-lipat dibandingkan dengan perjuangan cinta seorang lelaki. Ada adat, tradisi, dan karakter jiwa yang harus dilawan untuk mampu mengambil keputusan besar itu: memperjuangkan cinta. Rasa malu yang dimiliki perempuan dalam urusan cinta sangatlah mendalam. Oleh karena itu, Rasulullah menjelaskan bahwa kemauan seorang perempuan akan pinangan seorang lelaki adalah dengan diamnya, dalam arti tidak menolak, tanpa perlu mengiyakan dengan rangkaian kata-kata. Namun, kekuatan cinta memang dahsyat dan menggerakkan.
Dalam Shahih-nya, Imam Bukhari meriwayatkan bahwa ketika berada dalam sebuah majelis Rasulullah, seorang perempuan berdiri dan berkata kepadanya, “Ya Rasulullah, apakah engkau mau kepadaku?” Dalam kesempatan lain, perempuan yang lain datang pada Rasulullah dan berkata, “Wahai Rasulullah saya datang untuk menghibahkan diriku kepadamu.”

Hadits tentang perempuan yang pertama diriwayatkan oleh Tsabit Al Bunani dalam BabSeorang Perempuan Menawarkan Dirinya Kepada Lelaki Shalih. Sedangkan hadits tentang perempuan kedua diriwayatkan dari Sahal bin Sa’ad. Meskipun kedua bentuk penghibahan diri perempuan ini adalah hal yang khusus bagi Rasulullah sebagaimana dicantumkan dalam Surat Al Ahzab ayat 50, tapi menawarkan diri untuk dinikahi lelaki shalih adalah hukum umum yang berlaku untuk semua lelaki shalih.

“Di antara kehebatan Bukhari di sini,” kata Ibnu Al Munir, sebagaimana dinukil Ibnu Hajar dalam Fathul Bari, “Adalah dia tahu bahwa kisah perempuan yang menyerahkan dirinya ini bersifat khusus. Maka, dia beristinbath (menyimpulkan hukum) dari hadits ini untuk kasus yang tidak bersifat khusus, yaitu diperbolehkannya seorang perempuan menawarkan dirinya kepada lelaki yang shalih karena menginginkan keshalihannya. Hal itu boleh dilakukan.”

“Hadits tadi memuat dalil bolehnya seorang perempuan menawarkan dirinya kepada laki-laki shalih. Perempuan itu juga boleh memberitahukan bahwa ia mencintai laki-laki tersebut karena keshalihannya, keutamaan yang dimilikinya, keilmuannya, dan kemuliannya. Sungguh ini bukan suatu perangai jelek. Bahkan, ini menunjukkan keutamaan yang dimiliki perempuan itu,” kata Imam Al ‘Aini.
Masih dari Fathul Bari, dalam Kitab Tafsir, diterangkan bahwa perempuan yang menawarkan diri itu adalah Khaulah binti Hakim, dan ada yang mengatakan Ummu Syarik atau Fathimah binti Syuraih. Dalam riwayat lain disebutkan bahwa perempuan itu adalah Laila binti Hathim, Zainab binti Khuzaimah, dan Maimunah bintul Harits.
“Dari hadits tentang seorang perempuan yang menyerahkan dirinya kepada Rasulullah ini,” kata Ibnu Hajar, “Dapat disimpulkan bahwa barangsiapa dari kaum perempuan yang ingin menikah dengan orang yang lebih tinggi darinya, tidak ada yang harus dirasakan malu sama sekali. Apalagi kalau niatnya baik dan tujuannya benar. Katakanlah, umpamanya karena lelaki yang ingin dia tawarkan itu mempunyai kelebihan dalam soal agama, atau karena rasa cinta yang apabila didiamkan saja dikhawatirkan dapat membuatnya terjerumus pada hal-hal yang dilarang.”

Bagi kebanyakan kita, mungkin juga termasuk saya dan Anda, jika mendengar seorang perempuan yang menawarkan diri untuk dinikahi oleh seorang lelaki shalih, mungkin kita akan berkata seperti yang dikatakan oleh putri Anas yang kala itu menyaksikan sebentuk perjuangan cinta itu, “Alangkah sedikit rasa malunya. Sungguh memalukan! Sungguh memalukan!”
Namun, saya lebih suka perkataan yang disampaikan oleh sang ayah, Anas, kepada putrinya itu, “Dia lebih baik daripada kamu. Dia mencintai Rasulullah, lalu dia menawarkan dirinya untuk beliau.”


*ini adalah hasil nukilan seorang penulis blog mawar mujahhadah..sy suka nk mengambil point yg baek2 dari hasil nukilannya itu..ini berdasarkan juga musyawwarah saya bersama seorang rakan yg memulakan perkenalan dgn seorang lelaki yg dirasakan sungguh baik dan mampu membimbingnya..masih terimbau kenangan lama apabila saya mengejek2 perbuatan gatalnya itu yg saya rasakan x rasional bg seorang wanita..namun,bila terbaca nukilan mawar mujahhadah sy sedar bahawa keberaniannya hanyalah utk mencari yg berhak utknya,dan dia lakukan hanya utk ALLAH..sedar x sedar juga Allah memudahkan niatnya dan menyatukan antara 2 insan..alhmdullilah,masing2 da memulakan bicara ke arah menghampiri gerbang perkahwinan..

*cerita kedua sy mengenai seorang rakan yg sgt pendiam,pandai,cantik dan kurang pergaulan dengan lelaki..apabila diperhatikan dia ramai peminat,nmun tdk dilayan..berjiran pula dgn rumah ahli kipas dia,bila jumpa sahaja terus meyorok..dahulu sy fikir ia adalah salah satu perkara yg not open minded at all..fren rite?? tp skang baru sy faham,dia rupanya da bepunya sejak sekalian lamanya..maka dia menjaga dirinya utk lelaki itu..alangkah bertuah tuan punya badan..bg sy ia adalah satu perkara yg menyelamatkan dirinya dari perlakuan sosial sbb iman kepada ALLAH,sbb die sudah mempunyai calon suami dan menjaga dirinya utk sang jejaka itu..maka tidak berlu die nk bergendeng2 atau melayan lelaki lain disebabkan difat solehah dan juga atas pemeliharaan diri asta sbb hati sudah dimiliki..alhamdullilah,mlm nie sy bakal menghadiri majlis perkahwinan beliau..moga perkahwinannya bg rakan yg baru berusia 19 thun diliputi rahmat..

*crita terakhir mengenai rakan2 yg berada di sekeliling kita..bagi sy iman remaja mudah terjejas atas perkara mudah,CINTA..maka mudah la sy mengatakan cinta itu buta..mmg benar cinta itu buta..kadang2 kita cuba membuat hukum sendiri tanpa merujuk hadis dan sunnah..kadang kita cuba mewangikan tahi itu dengan perfume bagai sedangkan sifat tahi,tetap busuk dan kotor dan kalo terkena pkaian hamba ALLAH yg bersolat maka tidak sah solatnya..ya nampaknya byk kapel yg cuba menghalalkan hubungan mereka dengan pelbagai alasan..alasan bagai seperti memberi nasihat ke arah kebaiakan,kejut subuh dan sebagainya..dan ade juga yg beranggapan saya berkapel sbb sy taw die bakal jadi suami sy..masya-ALLAH..moga gadis2 seagama demikian dapat hidayah dari ALLAH..baeklah,marilah sy perjelaskan ..adakah kita mendekatinya kerana ALLAH?? adakah dengan mendekatinya maka kita akan lebih teringat tentang ALLAH???atau adakah dengan cinta yang kita jalinkan dengannya maka ia akan sama2 membawa ke syurga?? jelasnya apabila orang mabuk bercinta maka soal agama ini selalu diabaikan..tp saya yakin setiap dari hamba ALLAH itu tahu hukum agama itu malah ingin sgt mengubahnya,,tp mungkin mereka perlukan pengorbanan...ya mereka perlukan pengorbanan..kerana bg sy jika berkahir ke jinjang perkahwinan sekalipun,kita takut keberkatan hilang disebabkan dosa2 silam..tp ALLAH maha pengampun..maka ALLAH lebih mengetahui tentang hambaNYA lebih dari manusia sendiri..maka saya tidak melabelkan org yg berkapel itu org jahat or watsoever related 2 it tp mudah bg saya mengatakan cintalah seseorang kerana ALLAH,maka ALLAH akan memberkati hubungan cinta anda..tepuk dada tnya selera tentang status ALLAH dalam hubungan anda

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...